Mempertahankan Idealisme dalam Pernikahan [1]
Segala sesuatu yang baru dalam hidup kita, akan selalu menggetarkan jiwa, melibatkan emosi yang terdalam, dan senantiasa diperhatikan serta direkam oleh akal dengan sangat baik. Begitu pun ketika kita bicara tentang pernikahan. Sebuah fase baru bagi seorang pemuda dalam kehidupannya. Fase dimana ia telah menyempurnakan separuh agamanya, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625) Maka tak heran, kita melihat fenomena disekitar kita, dimana ketika seorang pemuda akan memasuki fase ini, ia akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan amat detail dan baik. Mula...