Hakikat CInta

CINTA...
Karena cinta, yang pahit berasa manis
Karena cinta, tembaga menjadi emas
Karena cinta, ampas menjadi anggur murni
Karena cinta, penyakit menjadi penawar
Karena cinta, yang mati menjadi hidup
Karena cinta, seorang raja menjadi hamba
-Rumi

Itulah kehebatan cinta
Lebih lembut dari yang terlembut; Lebih kuasa dari yang terkuat
Tapi cinta yang seperti apakah yang memiliki kekuatan yang luarbiasa seperti itu?
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan cinta?
Apakah cinta hanya dimiliki oleh sesuatu yang hidup?
Bagaimanakah cinta yang derajatnya paling tinggi?
Dan adakah cinta yang tidak berwujud?

Mungkin beberapa pertanyaan diatas pernah terbesit dalam fikiran kita semua
Cinta itu pada dasarnya berarti "ketertarikan"  atau kecenderungan jiwa kita akan sesuatu hal yang memberi kebaikan atapun keuntungan bagi diri kita
Sesuatu yang memberi keuntungan bagi kita, pasti cenderung akan kita dekati
Apabila kecenderungan itu besar dan kuat, disebut Rindu yang dalam bahasa Arab disebut "Isyq"
Sedangkan sesuatu yang memberi penderitaan, kekurangan dan kesempitan sehingga jiwa kita cenderung untuk menjauhi, itu disebut dengan Benci
Apabila kecenderungan itu besar dan kuat, disebut Dendam kesumat (Maqt)
Sekilas pengertian Cinta menurut saya...
Sebagian orang berpendapat bahwa cinta itu hanya dapat terjadi apabila ada ketertarikan diantara 2 hal baik subjek maupun objek, dan dapat diserap/dirasakan oleh pancaindera (berwujud)
Sebagai contoh, seorang perempuan yang sedang berjalan melewati sebuah taman bunga, disaat itu pula dia melihat pemandangan yang begitu indah, disertai aroma semerbak yang ditimbulkan dari bunga-bunga tersebut
Sehingga timbul rasa cintanya terhadap taman bunga tersebut dikarenakan keindahannya
Contoh lainnya, seorang lelaki yang bertemu dengan seorang wanita yang begitu cantik, anggun, dan mempesona, secara langsung, sang lelaki jatuh cinta kepada wanita itu
Itu merupakan rasa cinta terhadap sesuatu berdasarkan panca indera

Namun adakah cinta yang tidak dapat diserap oleh pancaindera ?
Untuk menjawab pertanyaan itu, saya beri sebuah gambaran
Bagaimana mungkin kita dapat mengatakan bahwa "Itu ilmu yang bagus", "itu perjalanan hidup yang bagus", "Itu akhlak yang baik", Akhlak yang baik berarti, seseorang memiliki sifat berani, dermawan, rendah hati, dan taat beribadah. Semua sifat tersebut tidak dapat diserap oleh pancaindera, akan tetapi hanya dapat dirasakan oleh Mata hati
Orang yang memiliki akhlak yang demikian, pada umumnya pasti dicintai semua orang
Jadi penyerap/perasa terbesar dalam diri kita adalah Cahaya Mata Hati

Cinta itu dapat terjadi disebabkan 5 hal:
1. Cinta terhadap diri sendiri
2. Cinta kepada kebaikan
3. Cinta kepada keindahan dan kecantikan
4. Cinta kepada sesuatu karena sesuatu itu sendiri
5. Cinta kepada sesuatu karena keserasian antara pecinta dan yang mencintai

Nanti akan saya bahas kembali mengenai hal ini
Terimakasih

Salam persahabatan ^_^
@alholid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jati Diri Mahasiswa

Aku dan Organisasiku

Tidak Ada Parsialisasi dalam Hukum Islam