Pengembangan SDM Asia, SDM Dunia

            Asia sebuah benua yang merupakan daratan terluas di dunia. Asia dikenal sebagai sebuah benua yang memiliki berbagai keunikan, mulai dari budaya, masyarakat, ekonomi, agama, suku dan lain sebagainya.  Asia juga merupakan benua dengan  penduduk terbanyak, yakni mencapai 60% populasi terpadat di dunia, yaitu sekitar 4 milyar jiwa. Data membuktikan bahwa Cina dan India adalah negara dengan penduduk paling banyak di Asia bahkan menembus level dunia. Meskipun begitu diperkirakan dalam 20 tahun kedepan Indonesia akan memiliki populasi tertinggi diatas kedua negara tersebut.
Dua negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia adalah Cina dan Jepang. Sebagai buktinya, Cina telah menunjukkan pertumbuhan yang besar dalam perekonomian dalam sepuluh tahun terakhir, serta telah menjadi ekonomi terbesar setelah Amerika Serikat. Tiga pusat keuangan utama Asia di Tokyo, Hong Kong dan Singapura. Hal ini dibuktikan dari banyaknya investor-investor asing yang menanamkan modal di negara tersebut. Di Asia terdapat agama-agama utama yang dianut oleh masyarakatnya yakni,Islam, Hindu, Budha, Taoisme (Konghucu).
Asia merupakan wilayah yang sangat mempengaruhi peradaban dunia baik dari segi sejarahnya hingga semua hal yang terkait dengan dunia saat ini. Beberapa negara di Asia pun sebagian besar cukup dipandang di dunia internasional karena pengaruhnya yang besar. Sebagai contoh, Jepang merupakan negara yang disegani oleh mata dunia karena perkembangan teknologinya yang begitu pesat. Lain lagi dengan Cina sebagai negara berkembang, yang perkembangan ekonominya begitu besar, seperti yang kita ketahui bersama bahwa barang-barang buatan Cina saat ini sudah menembus dunia internasional dan hampir ada disetiap negara di dunia. Dan juga ada India yang kekuatan militernya berada pada posisi kedua setelah Amerika Serikat.
Bercermin dari negara-negara di Eropa yang saat ini tergabung dalam sebuah organisasi yang disebut Uni Eropa. Salah satu hal positif dari adanya organisasi ini adalah menjaga perdamaian dunia, khususnya di benua Eropa sendiri. Bahkan pada tanggal 12 Oktober 2012, Uni Eropa ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel tahun 2012. Namun yang perlu diketahui bersama bahwa Uni Eropa pun dalam prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama dan perjuangan panjang hingga saat ini dapat menyatukan negara-negara di Eropa.
Oleh karenanya, untuk memperkuat pengaruh Asia terhadap dunia, maka beberapa tokoh seperti peneliti, politisi, ilmuan, seniman dan masyarakat umum berpendapat bahwa perlu adanya suatu hubungan antar negara-negara yang ada di Asia. Adanya kerjasama antar negara-negara yang ada di Asia dalam beberapa bidang tentu akan membawa dampak yang luarbiasa. Dampak positif tentunya. Namun terlepas dari dampak positif, pasti ada dampak negatif akibat kerjasama ini. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara menjaga hubungan ini tetap harmonis.
Berbagai cara telah ditempuh oleh sebagian orang yang berkepentingan dalam usaha penyatuan Asia. Sebagai contoh yang paling terkenal saat ini adalah APEC. Sebuah organisasi yang bergerak dalam kerjasama ekonomi yang terdiri dari negara-negara Asia-Pasifik. APEC diharapkan menjadi pelopor untuk menciptakan perdagangan yang adil, terbuka dan transparan untuk meningkatkan serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi regional dan global. Berdasarkan informasi bahwa dalam waktu yang terhitung singkat APEC berhasil mencatat berbagai kemajuan yang berarti dalam rangka memperlancar arus barang, jasa, investasi para pelaku usaha.
 APEC pun telah merumuskan bahwa pada tahun 2015 perdagangan dan investasi yang bebas, adil dan terbuka mulai diterapkan di negara-negara APEC itu sendiri. Artinya bahwa setiap barang dengan mudah diekspor dan diimpor antar satu negara ke negara lain. Begitu pun dengan SDM serta para investor yang berkepentingan. Hal ini tentu akan membuat pengaruh besar pada sektor ekonomi negara-negara yang terlibat. Keuntungan bagi negara yang memilki SDM dan teknologi yang tinggi, dan kesengsaraan bagi negara yang masih lemah baik dari segi teknologi maupun SDM-nya.
Selain itu, upaya lain pun telah dilakukan dengan tujuan menyatukan Asia, diantaranya seperti olimpiade-olimpiade tingkat Asia, olahraga, seni dan sebagainya. Penyatuan mata uang pun sempat menjadi wacana dalam hal ini. Yakni adanya penyamaan nama mata uang seperti di Uni Eropa. Namun akhir-akhir ini terdengar kabar dari Bank Indonesia bahwa kemungkinan besar penyatuan mata uang baru akan terealisasi pada 30 tahun mendatang. Kemudian, saat ini kita ketahui bersama bahwa ada grup musik yang anggotanya itu gabungan dari negara-negara Asia. Dan ketika ditanyakan terkait dengan tujuan utamanya adalah untuk menyatukan Asia.
            Euphoria penyatuan Asia memang sudah menjadi trend topic dari dulu hingga kini, namun belum pernah ada solusi pasti terkait dengan, mau dibawa kemana Asia ini? Karena sampai kapanpun Asia tidak akan pernah bisa bersatu secara utuh bila setiap negara dalam ruang lingkupnya masih berpikir tentang dirinya sendiri, masih berpikir tentang bagaimana mensejahterakan kehidupan pribadinya, masih berpikir untuk memiliki kekuasaan sebanyak-banyaknya, masih berpikir hanya untuk memenuhi ambisi pribadinya.
Perlu ditekankan bahwa tujuan adanya penyatuan Asia ini bukan hanya dalam bidang ekonomi, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalah arti pertumbuhan ekonomi yang pesat bila rakyat masih tetap belum sejahtera. Pertumbuhan ekonomi bukan menjadi sebuah indikator makmurnya suatu negara. Indikator yang sesungguhnya adalah kesejahteraan rakyat itu sendiri. Masih banyak masyarakat di negara-negara Asia yang saat ini tidak punya tempat tinggal, untuk makan pun sulit, jangankan untuk hidup nyaman, hidup aman pun masih jauh dari harapan.
Seperti kasus konflik di Suriah yang hingga saat ini masih terjadi, dan dianggap sebagai krisis kemanusiaan terburuk sepanjang masa. Muslim Myanmar yang dibunuh secara mengenaskaan. Di Palestina, warga-warga sipil yang tidak bersalah dibantai secara keji oleh para serdadu Israel. Dan kita ketahui bahwa ambisi utamanya adalah untuk kekuasaan. Sebuah fakta yang begitu mengenaskan dan tragedi yang patut dipertimbangkan. Dimanakah perdamaian yang selalu diteriakkan?
Sebagai seorang pemikir yang peduli terhadap keberlangsungan hidup di Asia, saya pun menginginkan bahwa adanya sebuah kesatuan di benua besar ini. Namun sebelum adanya solusi penyatuan, saya ingin menawarkan beberapa tahapan tindakan yang harus dilalui oleh negara-negara di Asia, diantaranya:
1.      Hilangkan ambisi pribadi
Tidak dapat dihindari bahwa setiap negara memiliki kepentingan pribadi. Namun kepentingan pribadi yang baik, yakni menguntungkan pribadi dan tidak merugikan yang lain. Kepentingan pribadi secara berlebihan pasti akan membawa setiap negara kepada keserakahan, dan efeknya dapat mencapai kepada gila kekuasaaan. Ketika kita ingin bersatu dengan disertai ego pribadi maka dapat dipastikan bahwa tidak akan menemui jalan keluar.  Maka saat kita memutuskan untuk bersatu, hal utama yang harus disingkirkan adalah ego pribadi.
2.      Nilai perdamaian harga mati
Tujuan utama dengan adanya persatuan di Asia haruslah merujuk kepada perdamaian di Asia. Artinya keamanan setiap masyarakat merupakan hal yang paling mendasar. Sedangkan tujuan-tujuan lainnya seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan martabat sosial dan lain sebagainya merupakan hal yang dicapai setelah memenuhi tujuan utama tadi. Bisa dikatakan sebagai bonus.
3.      Kesejahteraan masyarakat merupakan urgensi
Tujuan adanya organisasi Asia tentunya tidak lain adalah untuk kesejahteraan masyarakat Asia pada umumnya. Maka bukanlah kekayaan yang melimpah yang menjadi persoalan, namun saat semua masyarakat tercukupi semua kebutuhannya yaitu pangan, sandang dan papan.
4.      Satukan tujuan dan persepsi
Dengan adanya persamaan persepsi, dapat dipastikan organisasi yang dijalankan akan mengalami kemajuan gemilang. Persamaan persepsi juga akan meminimumkan ketidaksepahaman dan kesalahan akibat adanya perbedaan tujuan.
5.      Rancang dan bangun sebuah organisasi
Mulailah merancang dan membangun organisasi. Sebuah wadah untuk menampung aspirasi dari negara-negara Asia dan kemudian secara bersama mwujudkannya. Organisasi besar dan sukses lahir dari adanya persamaan harapan dan tujuan. Ketika negara-negara Asia telah memilki satu persepsi, maka yakinlah bahwa Asia akan menjadi organisasi terbesar dunia dengan visi dan misi paling mulia.
6.      Kepentingan bersama dijunjung tinggi
Perlu diingatkan kembali bahwa satu hal yang harus dijunjung tinggi adalah kepentingan bersama. Ketika ada sebuah permasalahan yang timbul sebagai akibat dari sesuatu, maka keputusan yang harus diambil adalah keputusan yang mengarah kepada kepentingan bersama. Tidak ada pihak yang terlalu mendominasi dan mengambil keuntungan bagi negaranya pribadi. Dan harus dipahami bahwa kepentingan bersama diatas segala-galanya.
7.      Miliki kontribusi
Organisasi tanpa adanya kontribusi diibaratkan seperti taman tanpa bunga. Ada, namun tidak mempunyai esensi sama sekali. Kontribusi menjadi hal yang dibutuhkan dalam membangun organisasi. Semakin besar kontibusi dalam organisasi, semakin besar pula organisasi tersebut.
Diatas adalah tahapan-tahapan ataupun  prinsip yang diharapkan dapat tercapai sebelum adanya tindakan  lebih lanjut mengenai organisasi Asia. Usulan saya pribadi mengenai penyatuan Asia adalah pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan teknologi. Yaitu adanya sebuah forum atau organisasi yang berfokus kepada pengembangan SDM. Karena SDM merupakan faktor utama dalam kemajuan suatu negara. SDM menjadi subjek yang berperan langsung dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Tentunya dengan keterbatasan pendidikan dan skill yang dimiliki oleh SDM akan berpengaruh terhadap keterbatasan negara untuk maju. Semakin matang pendidikan dan skill  yang dimiliki  oleh SDM maka kualitas sebuah negara juga otomatis akan meningkat dari segi apapun. 
Organisasi pendidikan Asia ini antara lain bergerak pada bidang pengembangan SDM melalui 1)pendidikan, yaitu dengan adanya pendidikan bebas, terbuka dan terkendali. Kesempatan bagi setiap pelajar dari berbagai negara yang ada di Asia bebas untuk bersekolah di sekolah unggulan mana saja di Asia tentunya dengan kualifikasi tertentu. Pendidikan ini didanai oleh organisasi yang bersangkutan. Setiap negara yang bertanggungjawab dalam mendidik SDM dari negara manapun berkewajiban untuk secara optimal dalam memberikan pendidikan, tanpa membeda-bedakan. 
Pengembangan SDM melalui 2)teknologi, antara lain dengan cara membuat sebuah penelitian teknologi bersama negara Asia. Setiap negara harus mengirim perwakilan dalam setiap penelitian teknologi. Penelitian teknologi tidak hanya berfokus pada satu bidang, misalnya hanya komputerisasi saja. Tapi secara menyeluruh, yang berarti bahwa harus adanya kerjasama antar setiap negara Asia hingga tujuan penelitian dapat tercapai. Dan hasil penelitian tersebut dapat kemudian diterapkan pada setiap negara di Asia melalui SDM yang ikut berperan dalam penelitian tersebut.  Artinya tujuan adanya penelitian teknologi ini adalah untuk kepentingan bersama dalam hal kesejahteraan masyarakat Asia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jati Diri Mahasiswa

Aku dan Organisasiku

Tidak Ada Parsialisasi dalam Hukum Islam