Perjalanan Hidup-ku
Tepat pada tanggal 26 Maret 1994 dilahirkan seorang anak manusia yang begitu lemah, dan memiliki kekurangan yang begitu terlihat oleh pandangan mata manusia. Kekurangan yang mengajarkan dirinya untuk terus mencari kekuatan dalam diri.Yahh.. Itulah saya. Abdul Holid merupakan nama pemberian dari ayah saya, setelah melalui berbagai pertimbangan atas beberapa alternatif nama yang ada kala itu. Sebuah nama dengan huruf konsonan "A" dan orangnya pun bergolongan darah A. Alhamdulillah.
Masa lalu saya dilewati dengan berbagai perasaan, mulai dari kebahagiaan dan kepiluan, yang mungkin ketika orang lain saat itu bisa merasakannya, maka akan menetes air matanya. Apapun kejadian itu, mungkin hanya akan tersimpan dalam kenangan diri ini. Bagi saya masa lalu adalah sebuah sejarah yang di dalamnya kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga.
Lahir dari ibu bernama Galuh Masdiah yang dilahirkan di Puding Besar, Bangka Belitung, seorang wanita berketurunan Cina. Dan merupakan keturunan dari seorang alim ulama, penyebar agama Islam pertama di Bangka Belitung, Syekh Abdurrahman Shiddiq yang namanya hingga kini diabadikan sebagai nama universitas (STAIN Syekh Abdurrahman Shiddiq (SAS) dan menjadi nama jalan di salah satu jalan protokol di Pangkal Pinang. Ibu merupakan sosok yang tiada duanya membesarkan saya dengan segala perjuangannya. Perawakannya yang begitu indah bagi saya membuat saya selalu teringat setiap kata dan apapun yang beliau lakukan. Ibuku Inspirasiku. Ibuku adalah semangat hidupku.
Ayah bernama Mashud, kelahiran Kundi, Bangka Belitung. Sebuah daerah terpencil yang berada di pelosok negeri. Beliau adalah seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Arab, Agama Islam dan Fiqih Sunnah. Beliau merupakan seorang ayah yang gigih dalam menghidupi keluarganya. Semasa muda, semenjak tamat SMP sudah merantau sendiri ke Tasikmalaya sebagai santri di Pesantren Suryalaya. Kemudian melanjutkan kuliah di UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Sosok ayah yang mengagumkan bagi diri ini. Semoga Allah memasukkan beliau ke dalam surga-Nya atas setiap tetes keringatnya untuk membesarkan dan menyekolahkan saya.
Memiliki 3 saudara lainnya. Saya adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. Saudara-saudara yang begitu saya sayangi dan selalu ingin agar mereka jadi orang-orang yang terbaik. Rizki Khoiriyah, Ahmad Ramdan dan Muhammad Arfin. Walaupun sering terjadi konflik, itu merupakan hal yang biasa dalam hubungan persaudaraan. Hati ini dan diri ini akan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang begitu saya cintai karena Allah. Semoga kami tetap menjadi pribadi-pribadi yang akan terus berada dalam rahmat-Mu ya Allah. Jadikan rasa cinta kami sebagai rasa cinta yang akan mempertemukan kami di Surga-Mu kelak. Amin.
Memiliki 3 saudara lainnya. Saya adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. Saudara-saudara yang begitu saya sayangi dan selalu ingin agar mereka jadi orang-orang yang terbaik. Rizki Khoiriyah, Ahmad Ramdan dan Muhammad Arfin. Walaupun sering terjadi konflik, itu merupakan hal yang biasa dalam hubungan persaudaraan. Hati ini dan diri ini akan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang begitu saya cintai karena Allah. Semoga kami tetap menjadi pribadi-pribadi yang akan terus berada dalam rahmat-Mu ya Allah. Jadikan rasa cinta kami sebagai rasa cinta yang akan mempertemukan kami di Surga-Mu kelak. Amin.
Masa kecil saya banyak dihabiskan dan diurusi oleh orang yang saya anggap paling berjasa setelah orang tua saya. Yang benar-benar seperti ibu dan ayah saya sendiri. Beliau adalah kakak dari ibu kandung saya. Cik On dan Cik Sidi. Dua panggilan bagi paman dan bibi yang melekat di daerah asal saya. Dua orang inilah yang begitu saya hormati dan saya amat sayangi hingga detik ini. Dua orang yang mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk kehidupan saya. Dua orang yang benar-benar menyayangi saya dengan setulus hati. Tidak akan pernah ada penggantinya dalam hidup saya. Bila mengingat jasa dari Cik On dan Cik Sidi sering kali air mata ini menetes dengan mudahnya. Mereka pun merupakan bagian dari semangat saya selama ini. Selain itu, anaknya yang tidak lain adalah sepupu saya, yaitu Kak Eka dan Yuk Putri. Mereka yang senantiasa menuruti apapun yang saya inginkan, apapun yang saya kehendaki. Dan selalu menginginkan kebahagiaan dalam diri dan hati saya. Subhanallah. Semoga Allah membalas dengan lebih baik. Semoga Allah izinkan diri ini membalas kebaikan dan membahagiakan mereka suatu saat nanti.
Sejak kecil bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Sebuah cita-cita yang sewaktu kecil dulu hanya menjadi sebuah bayangan. Presiden, merupakan salah dua cita-cita yang diidamkan. Entahlah mengapa, yah begitulah seorang anak kecil. Anak kecil yang sejak kecilnya membayangkan ingin ke suatu tempat di Indonesia, kota pelajar yang disebut Bandung. Dan kini cita-cita anak kecil itu untuk dapat menginjakkan kaki di tempat itu benar-benar telah terwujud. Alhamdulillah. Namun satu hal lagi yang mungkin masih menjadi angan-angan bagi anak itu, sebuah kota yang semasa kecil dulu selalu disebut-sebut, selalu diangan-angankan. London. Merupakan salah satu kota metropolitan di Inggris. Dan hingga kini, anak kecil itu terus memimpikan agar suatu saat mimpinya itu akan terwujud.
Mulai memasuki dunia pendidikan pada tahun 2000 di Taman Kanak-kanak Pembina Pangkal Pinang. Hal yang diingat saat itu adalah menjadi seorang preman dan dipanggil oleh teman-teman saya "Boss". Sering jahil, berantem dan suka meminta uang orang dari anak-anak lainnya secara paksa. Apabila tidak dituruti maka akan dihajar sampai menangis bahkan ada yang berdarah ketika itu. Sebuah pengalaman kecil yang kalau diingat begitu lucu tapi juga sedikit suram.
Setelah dari TK melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 40 Pangkal Pinang. Selama kurang lebih 6 tahun disinilah saya belajar banyak hal, menghitung, membaca, hingga hampir semua pembelajaran dasar kala itu saya dapatkan. Dan bila ingat jasa-jasa guru SD saya, sering kali merasa sedih dan haru. Begitu besarnya perjuangan mereka hingga dapat menjadikan saya hingga saat ini. Masa SD merupakan masa terlama dalam jenjang pendidikan yang saya tempuh (sistem pendidikan di Indonesia), dan tentunya begitu banyak pula kenangan di dalamnya. Mulai dari sahabat-sahabat yang lucu, hebat, dan nakal semuanya lengkap. Namun disinilah belajar arti sebuah persahabatan untuk pertama kali. Selama di SD Alhamdulillah saya menjadi anak yang cukup berprestasi. Terbukti dengan prestasi saya yang selalu mendapat ranking 1 pernah pula diposisi rangking 2, 3 serta 4, dan sekali di rangking 5. Dan ketika lulus pun pada tahun 2006 menjadi lulusan terbaik (peringkat 1) di SD Negeri 40.
Jenjang pendidikan selanjutnya yakni saya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pangkal Pinang. Disini saya mulai bergaul dengan berbagai macam orang dengan pribadi yang tentunya begitu berbeda-beda. Pada awalnya menjadi anak yang pendiam, namun seiring pergaulan menjadikan saya anak yang nakal pada akhirnya. Terbukti dengan seringnya membolos ketika menginjak kelas 9 kala itu. Nongkrong dengan orang-orang yang kurang baik. Dan bahkan saat itulah pertama kali mencoba rokok hanya karena pergaulan yang salah. Namun tetap saya masih bisa menjaga prestasi hingga kelulusan tiba.
Masa yang semakin sulit mulai saya rasakan ketika ingin memilih jenjang selanjutnya. SMK atau SMA? Dua pilihan yang benar-benar membuat saya bingung. Hingga akhirnya dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan 2 Pangkal Pinang. Sekolah teknik bertaraf internasional satu-satunya di Bangka Belitung saat itu. Namun lingkungan yang sangat luarbiasa ekstrem di sekolah ini menjadikan saya anak yang benar-benar nakal. Membolos hampir setiap hari di mata pelajaran yang tidak saya sukai, merokok, dan selalu masuk ke sekolah dengan meloncat pagar. Bahkan seringkali dihukum oleh guru. Masya Allah. Itulah sebuah kisah muda yang mungkin menjadikan pelajaran bagi diri saya saat ini.
Masa depan pun menanti saya, setelah lulus dari SMK N 2 Pangkal Pinang dengan berbagai ujian dan tes. Pilihan menanti saya, kuliah atau kerja? Dua pilihan yang benar-benar sulit saat itu. Sedikit cerita bahwa dulu ketika saya di kelas 12. Saya sempat mengajukan proposal bersama 2 orang teman saya saat itu untuk membuat sebuah usaha studio foto dan percetakan kepada sekolah melalui salah satu program. Dan luarbiasanya ternyata proposal saya diterima dan dicairkan uang dalam bentuk peralatan yang mencapai total kurang lebih 37 juta rupiah. Saya pun benar-benar kaget dan tidak menyangka. Maka kala itu kesempatan saya untuk menjadi seorang pengusaha sukses benar-benar terbuka lebar. Anak muda yang baru lulus SMK bisa punya usaha dan pendapatan sendiri. Itu yang ada dipikiran saya kala itu.
Namun sekali lagi, pilihan menunggu saya. Akankah impian saya untuk kuliah diluar kota bisa tercapai bila saya memutuskan untuk menjadi wirausaha di kota saya. Konflik batin menghantui saya. Ibu menyarankan saya untuk kuliah di Bangka Belitung sambil merintis usaha itu. Ayah menyarankan untuk kuliah di Yogyakarta. Benar-benar membingungkan. Maka akhirnya dengan segala pengorbanan, dan tekad yang kuat untuk merantau ke Bandung, negeri yang saya impikan sejak kecil. Akhirnya saya tinggalkan sejuta kenikmatan dan tawaran bagi saya. Saya pilih untuk hidup dan memulai sejarah hidup saya di Bandung. Dan kini saat tulisan ini saya buat, saya telah berada ditempat itu.
Bila mengenang kembali perjalanan hidup ini begitu melelahkan dan penuh tantangan. Kebahagiaan, kesedihan, rasa takut, rasa haru, bangga dan semangat menghiasu perjalanan ini. Kini yang ingin saya lakukan adalah kebermanfaatan diri ini untuk orang lain. Mengabdi pada keluarga, kampus, masyarakat, dan negara ini. Dan yang menjadi mimpi besar saya selanjutnya adalah menginjakkan kaki di London. Hal yang amat ingin saya lakukan dan berikan adalah naik haji bersama ayah dan ibu saya, bersama orang-orang terdekat saya dengan uang hasil keringat dan perjuangan saya sendiri. Semoga Allah ridho. Semoga Allah menjaga setiap niat dalam hati ini. Melindungi dan memberi keberkahan bagi diri ini.
Hidup adalah perjuangan!
Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif, dan lakukan yang terbaik!
Salam persahabatan
@alholid ^_^
Komentar
Posting Komentar