Untuk Apa Kamu Melakukannya?
Bismillah.
Kebanyakan manusia, tidaklah paham mengenai apa tujuan mereka melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-harinya.
Mereka tidak banyak memikirkan apa esensi lebih dalam tentang tujuan mereka melakukannya. Yang mereka pahami adalah tujuan akhir yang ingin dicapai adalah sebuah dampak positif bagi kepentingan diri mereka.
Mereka melupakan sesuatu yang paling mendasar, niat yang suci. Niat yang hanya ditujukan untuk mencari ridha Allah SWT.
Mereka terlena terhadap kehidupan yang membawa mereka kepada kesuksesan dirinya. Sehingga terkadang, segala cara ditempuh untuk mencapai tujuannya, senggol kanan, senggol kiri, injak bawah, tarik atas, sembunyikan kebenaran, munculkan keburukan. Bermacam-macam cara yang digunakan, yang tentu cara-cara tersebut merupakan sesuatu yang keji di mata Allah.
Ok. Sekarang mari kita renungi perjalanan kita ke belakang, 1 detik, 2 jam, 3 hari, 4 bulan, dan beberapa tahun kehidupan kita yang telah kita lalui. Pikirkan dan coba gali kembali apa yang kamu dapatkan dari kegiatanmu di masa lalu. Apakah saat ini sudah sesuai dengan tujuanmu ketika itu.
----------
Saya meyakini bahwa jawabannya akan sama saja.
1. Saya mendapatkan apa yang saya inginkan.
2. Saya tidak mendapatkan apa yang menjadi tujuan saya ketika itu.
Sekarang coba pikirkan, apakah hanya itu tujuanmu? Tercapai atau tidaknya.
Cukupkah hanya dengan itu? Bahagiakah dirimu?
Waww banyak sekali pertanyaan! Maafkan ya.
Itu hanya untuk mengetesmu, mencoba untuk menggali niatan sesungguhnya hatimu dalam melakukan suatu hal. Harapannya adalah tidak hanya untuk kepentingan pribadimu. Karena Sayyid Qutb berkata:
"Orang yang hidup untuk dirinya sendiri, maka ia hanya akan meninggalkan nisan, tapi orang yang hidup orang lain, maka ia tidak akan pernah mati."
Benarlah kiranya perkataan dari orang bijak itu, bahwa keuntungan kita hidup dan mengabdi untuk umat adalah sebuah keunggulan yang tidak akan didapat ketika kita hanya fokus mementingkan diri kita sendiri.
Perjalanan hidup akan membawamu kepada sebuah masa, dimana kamu akan mengerti apa esensi sesungguhnya kamu melakukan sesuatu. Kamu akan senantiasa bertanya dalam hati "Ketika saya melakukan ini apakah Allah ridha, dan apa manfaat yang bisa tersebar kepada umat ketika saya melakukannya?"
Mari kembali kita luruskan, luruskan, tegakkan, dan sempurnakan niat kita bukan untuk kebaikan kita semata, namun untuk kebermanfaatan bagi umat. Yakinlah barangsiapa yang suka membantu umat, maka Allah akan dengan suka membantunya. Siapa yang memudahkan urusan saudaranya, Allah pasti akan mudahkan setiap urusan dan permasalahannya.
Bermanfaatlah maka hidupmu akan dikenang. Karena sejarah itu tidak akan pernah mencatat siapa saja yang pernah hidup di dunia ini, tapi sejarah hanya akan mencatat, siapa yang memiliki kontribusi besar terhadap dunia ini. Ukirlah sejarahmu, mulai dari hal yang kecil, hingga suatu saat kau akan membuat perubahan besar pada dunia ini. Cintailah Allah, dan yakinlah bahwa sekecil apapun kontibusimu, Allah akan mencatatnya.
Aku pun begitu, akan mengukir sejarahku sendiri, sejarah besar yang akan membuat umat akan mengenangnya meski jiwa dan raga ini telah tiada.
Salam persahabatan
@alholid
Komentar
Posting Komentar