Terpilihnya Ketua DPM dan Ketua BEM HIMAPENA Periode 2014-2015

Diposting pada : 21 Maret 2014, 11:40:59 WIB | dibaca:80 kali

[Setiabudhi, MANPERpers]. Masa jabatan pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran (HIMAPENA) periode 2013-2014 secara resmi berakhir pada acara Musyawarah Umum HIMAPENA, Senin (17/2) di Gedung Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Kegiatan puncak dalam suatu himpunan itu, akhirnya menghasilkan pemimpin-pemimpin baru, menggantikan pengurus-pengurus yang menjabat pada periode sebelumnya. Ketua DPM HIMAPENA yang terpilih adalah Restu Pangersa Ramadhan (2012), menggantikan Mari’atul Qibtiah (2010). Sementara, Abdul Holid (2012) menggantikan Riyani Fitria Ningsih (2011) sebagai Ketua BEM HIMAPENA.
Saat ditemui wartawan MANPERpers usai acara, Restu Pangersa Ramadhan mengatakan bahwa esensi dari Musyawarah Umum HIMAPENA ini sebagai miniatur dalam mencapai suatu kesepakatan yang mufakat di masyarakat nanti. “Ini bukti bahwa dalam mencapai segala sesuatu tidaklah instan melainkan perlunya kerja keras dan kesabaran,” ucapnya. Senada dengan Restu, Abdul Holid pun mengganggap kegiatan ini sebagai media mahasiswa untuk mengasah kekritisannya.
Ditanya mengenai perasaanya usai terpilih, Restu mengaku tidak menduga sebelumnya bahwa dirinya akan terpilih sebagai Ketua DPM HIMAPENA periode 2014-2015. Hal ini karena sudah menjadi kebiasaan bahwa jabatan Ketua DPM HIMAPENA diduduki oleh mahasiswa tingkat tiga Prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran atau yang berkecimpung di HIMAPENA selama dua tahun. Sementara dirinya baru saja menjabat sebagai staff DPM HIMAPENA selama satu tahun.  “Ini sangat mengejutkan bagi saya tetapi sekaligus membuat saya bersyukur karena sudah mendapat kepercayaan untuk memegang jabatan sebagai ketua DPM yang luar biasa ini,” tuturnya.
Senada dengan Restu, Abdul Holid pun bersyukur dapat terpilih menjadi Ketua BEM HIMAPENA. Ia berjanji akan membawa HIMAPENA menjadi organisasi besar dan terdepan dalam berbagai hal. Namun, tetap membawa nilai religius, ilmiah dan edukatif. “Ini amanah dan tanggungjawab besar.  Saya akan mencoba memperbaiki diri terus menerus dan mengoptimalkan sejak awal sehingga tidak menyesal di akhir,” tutupnya. [Santi Nurjanah]-13].

<Kembali>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jati Diri Mahasiswa

Aku dan Organisasiku

Tidak Ada Parsialisasi dalam Hukum Islam